Rabu, 30 April 2014

MENUNGGUMU MENEPATI JANJI (WAKTU)

      Adalah  Menteri disalah satu departemen beberapa bulan yang lalu dengan menahan malu menerima kritik dari seorang tamunya -menteri Jepang- ketika telat menghadiri pertemuan yang telah disepakati. Alasan Menteri telat tersebut karena kemacetan lalu-lintas…”apa perlu bantuan pemerintah Jepang membenahi jalanan di Indonesia?” seru menteri dari Jepang diplomatis.(detik.com)

Menelisik perihal menepati janji atau menepati waktu sebenarnya adalah kebiasaan terpuji dan budaya bangsa yang berperadaban tinggi, juga adalah ikon pribadinya para Rasul Allah dan orang shaleh.

Dalam al-Quran (Maryam 41 dan 54) Allah memuji dan menggelari nabi Ibrahim dan Ismail masing-masing  sebagai  صادق الوعد (sang penepat janji). Demikian pula Nabi Musa alaihissalam yang telah menepati janjinya terhadap mertua beliau nabi Syuaib, untuk bekerja selama delapan tahun bahkan lebih, nabi Yusuf alaihissalam menepati janjinya mengurus kekayaan berupa pangan negara hingga selamat dari bahaya musim paceklik berkepanjangan. Nabi  kita Nabi Muhammad salallahu alaihiwasallam digelari al-amin karena mulianya menepati janji dalam memikul amanah.

Bila dicermati keberhasilan seseorang dalam menepati janji, terletak pada penghargaan orang tersebut terhadap waktu. Semakin akurat pemanfaatan waktu seseorang maka akan semakin barhasil orang tersebut menepati janji dari waktu yang dia tentukan.

      Dibalik  jubah orang-orang sukses selalu terselip kedisiplinan mereka dalam mengatur waktu. Syauqi seorang penyair mesir berkata:

إن الحياة دقائق وثوانى
hidup itu adalah detakan menit dan detik”.

Nah berati tubuh kita ini bagaikan materi yang terdiri dari sejumlah hari pekan dan bulan, yang akan terlepas pergi perlahan setiap berlalunya hari-hari itu…ketika tiba di titik ending, tidak ada yang tersisa kecuali hanyalah kematian….

Hari ini bilamana kita membuat janji pada jam sekian..terkadang ada pertanyaan apakah kita memakai jamnya Inggris atau memakai jamnya orang timur? (baca: orang kita)…??

Ironis memang padahal Islam ini mengajari kita untuk selalu menepati waktu… janganlah berbuka puasa kecuali kalau sudah masuk waktu…rangkaian sholat fardu dan solat sunnah juga diikat dengan waktu, sampai tak ada ritual ibadah pun kecuali dilaksanakan tepat pada waktu.

إِنَّ الصَّلاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا } [النساء:103]
“Sesungguhnya Sholat itu ditentukan waktunya bagi orang-orang mukmin”

          Selayang kalau kita amati kebiasaan mengingkari janji ternyata adalah penyakitnya para musuh Allah, di saf depannya  ada firaun laknatullah saking seringnya mengingkari janji hingga muncul istilah “tobatnya firaun” sehari bertobat sehari kemudian bermaksiat dan seterusnya. kemudian mengikuti dibelakangnya para pecandu dosa termasuk bangsa Israel hari ini yang manusia sedunia mengakui bahwa mereka amat ingkar akan janji-janji mereka.

Pertanyaannya di barisan saf manakah kita berada? Karena memenuhi janji tidaklah semudah kita mengucapkannya!

      Saking  mulianya perilaku menepati janji, Allah ta’ala mensifati satu diantara Sifat-sifat-Nya Yang Maha Sempurna adalah Maha Menepati Janji firman-Nya:

رَبَّنَا إِنَّكَ جَامِعُ النَّاسِ لِيَوْمٍ لَا رَيْبَ فِيهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيعَادَ (آل عمران:9) 

“Wahai Rabb kami sesungguhnya Engkaulah yang mengumpulkan manusia di hari –kiamat- yang tidak diragukan lagi (terjadi), sesungguhnya Allah Tidak (perna) Mengingkari Janji”. Waalahuta’ala a’lamu.

                                                                                                                            (Abu Sumayyah Lauma)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar