Mencari Mutiara di Kampus LIPIA...
Di
sini kita tidak sedang membeli sayur-mayur di Pasar Minggu, di sini kita tidak
sedang menawar handphone di Roxy, dan di sini kita tidak sedang memesan barang
Grosiran di Pasar Tanah Abang, tetapi di sini kita sedang membeli, menawar, dan
memesan sang mutiara sebagai partner tuk berjuang di dunia dan mengharap
pertemuan abadi di Syurga, atau kata kang Abik: “ Cinta berbuah Syurga “…Amin…
Mutiara
itu tidak pernah hilang dan tidak pernah habis. Mutiara itu akan selalu ada,
dulu dan sekarang, dan akan senantiasa hadir, untukmu dan untuk kita semua,
atau barang kali mutiara itu telah ada di sekitar kita, so bersiaplah menyambutnya!!!
Mutiara
yang diKASIHI adalah perempuan pecinta tuhannya yang
Mengalir
cinta, takut dan menguasai
Perjalanan
hidupnya setiap masa
Sehingga
dia memanggilnya ...
Mutiara yang diRINDUI adalah
perempuan yang di wajahnya
terpancar sinar nur ilahi
lidahnya basah dengan zikrullah
dan di sudut hatinya senantiasa
membesarkan Allah ...
Mutiara yang diCINTAI adalah
perempuan yang menutup
Auratnya
dari pandangan mata Ajnabi
kehormatan dirinya menjadi mahal nilainya
biarpun namanya tidak di kenal di bumi
tetapi di langit dia di sanjung tinggi
Mutiara yang diSAYANGI
adalah
perempuan yang
bersyukur dengan apa yang ada
yang
bersabar dengan apa yang tiada
Mutiara yang diSUKAI
adalah
perempuan yang
sejuk mata memandangnya
yang terlihat keluhuran akhlakya
menjadi sumber ketenangan jiwa
bila hati bergelora.
Mutiara yang diIDAMI
adalah
perempuan
yang mengingatkan hati
kepada
Ar Rahman, Ar Rahim
bila
ruh terlupa padanya.
mutiara yang diSANJUNG
adalah
perempuan yang menjadi pelita kepada
bakal putera-putrinya unutk meneruskan
perjuangan di kemudian hari..
Semoga .........
Dan saya yakin
kita semua pasti sepakat bahwa mutiara-mutiara itu sudah ada disini. Mereka lahir
dan besar di kampus ini. Mereka adalah Aku, Kamu, dan kita semua. Mereka bukan
orang lain, mutiara itu ada di kampus LIPIA .... Insya Allah..
Oleh : Rayhana Ahmad. TAK II
Tidak ada komentar:
Posting Komentar