Para pembaca yang budiman,
Akhir
akhir ini ada sebuah fenomena baru yang muncul di kalangan thullabul ma’had.
Fenomena tersebut adalah adanya perasaan minder dari sebagian ikhwah ketika
mendapati dirinya beratributkan thalib mawazi. Dan di sisi yang lain, ada juga
rongga rongga dada yang dipenuhi dengan rasa bangga karena tercatat sebagi
thalib shabahy.
Sebenarnya
apa kelebihan thalib shabahy dari thalib mawazy? Apa karena mukafaahnya? Atau
karena atribut shabahi itu menunjukkan bahwa pemiliknya lebih pintar, lebih
baik dan lebih utama di sisi Allah? Entahlah…
Akhi
fillah,
Munculnya
perasaan seperti itu sebenarnya menjadi alarm buat kita untuk mengingatkan
kembali akan tujuan kita menuntut ilmu. Apakah selama ini kita menuntut ilmu
karena Allah atau karena apa dan siapa? Mungkin kita lupa sabda Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
من تعلم
علما مما يبتغى به وجه الله عز وجل لا يتعلمه إلا ليصيب به عرضا من الدنيا لم يجد
عرف الجنة يوم القيامة رواه أبو داود
“Barangsiapa
yang mempelajari ilmu yang semestinya untuk mencari ridha Allah subhanahu wa
ta’ala, akan tetapi ia mempelajarinya tiada lain untuk mendapatkan kekayaan
dunia niscaya ia tidak akan mendaptkan aroma Surga pada hari kimat” HR. Abu
Dawud.
Cukuplah bagimu wahai penuntut
ilmu bahwa apa yang engkau tekuni sekarang adalah sebaik baik ibadah di sisi
Allah, karena setara denga jihad fisabillah. Suatu ketika Imam Ahmad رحمه الله ditanya oleh seseorang, “amal apakah yang
paling utama di sisi Allah?”. Lantas beliau menjawab, “menuntut ilmu jika
niatnya ikhlas”. Dan perlu kita
ketahui, ada banyak ikhwan kita yang
sangat menginginkan untuk belajar di kampus tercinta kita, apakah kita
harus bersedih dengan keadaan kita sebagai mawazi atau apakah kita harus bangga
dan mengahabiskan waktu tanpa belajar karena keadaan kita sebagai shabahi...!!!
Akhy fillah,
Kemampuan
yang akan kita capai tidaklah ditentukan dari shabahi atau mawazinya kita, akan
tetapi dari keikhlasan dan kesungguhan kita dalam belajar. Akhirnya قدر الله وما شاء فعله . Kita senantiasa yakin bahwa apa yang dituliskan Allah bagi kita
itulah yang terbaik. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وعسى أن
تكرهواشيئا وهو خير لكم وعسى أن تحبوا شيئا وهو شر لكم والله يعلم وأنتم لا تعلمون
“dan
boleh jadi engkau membenci sesuatu padahal ia baik untukmu dan boleh jadi
engkau mencintai sesuatu padahal jelek untukmu. Allah Maha Mengetahui sementara
kalian tidak mengetahui” QS: Al Baqarah:216
Bagi
saudara saudaraku yang “dikaruniai” sebagai thalib shabahy, maka syukurilah “karunia”
tersebut dengan mujahadah dalam menuntut ilmu. Karena sesungguhnya setiap nikmat yang
dikaruniakan Allah kepada kita akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah swt…..!!!!
NB: FLASHBACK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar