Rabu, 24 April 2013

KINILAH ZAMAN ITU


Rasulullah shallahu alaihi wasallam bersabda:”Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu itu dengan langsung mencabut dari hamba-Nya.Tapi ia mencabut ilmu dengan mewafatkan para ulama.Hingga bila tidak tersisa satu alim lagi,manusia pun mengambil ilmu dari orang-orang bodoh,mereka bertanya padanya,mereka(orang-orang bodoh itu) pun berfatwa tanpa ilmu,sehingga mereka saling sesat menyesatkan.”(H.R Al Bukhari dalam Shahihnya)
Perhatikanlah wahai kekasih Allah!demikianlah untaian khabar dari lisan seorang Rasul yang mustahil berdusta atas nama Rabbnya.Lalu lihatlah sekitarmu!tidakkah kau temukan warna serupa dari untaian itu pada masamu memiliki jiwa kini?Ya,saudaraku!kinilah zaman itu!
Keberadaanmu kini adalah nikmat yang sangat besar,dekat dengan ilmu,mudah menemukan buku-buku yang membahas tentang ayat-ayat Allah dan sunnah Rasul-Nya.Tiada sulit bagimu bertanya dan mencari penuntun memahami ilmu tersebut,namun tidak bagi kebanyakan orang selainmu.
Wahai saudaraku yang dirahmati Allah!Ingatkah engkau ketika si ustadz fulan ditanya,”Bagaimanakah hukum musik?”dengan enteng ia menjawab,”Tidak apa-apa.”Subhanallah!sadarkah ia bahwa ia telah menetapkan sesuatu yang diharamkan Allah menjadi mubah?Abu ‘Amr Al Asy’ary radhiyallahu anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah pernah bersabda,”Pasti aka nada nantinya sekelompok dari ummatku yang menghalalkan kemaluan,kain sutera,khamar dan musik.”(H.R Abu Dawud)
Kinilah zaman itu!Para ulama makin berkurang, demikian pula yang semangat menuntut ilmu.Buku-buku mereka dan ulama yang tersisa ditinggalkan ummat.Jadilah orang-orang bodoh menghiasi mimbar-mimbar dengan kedustaan dan fatwa-fatwa yang patut kau tangisi.Wahai para penuntut ilmu!Ayat-ayat Allah dan sunnah Rasul-Nya seenak goyangan lidahnya sendiri.Tak jarang hadits-hadits shahih dimentahkan dan perkataan para ulama dilemparkan.
Seorang penyair berkata,”Wahai penanduk gunung yang tinggi!untuk menghancurkannya,kasihanilah kepalamu dan jangan kasihani gunung itu!”
Kehancuran Nampak ketika mereka giat mempertahankan kesalahannya dengan berdebat dan semacamnya.Rasulullah shallallahu alahi wasallam bersabda:”Tiaklah suatu kaum tersesat setelah mendapat petunjuk,melainkan mereka pasti memiliki kebiasaan berdebat,lalu Beliau mebaca ayat: mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, Sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar(Az Zukhruf 58)”(H.R At Titmidzy)
Ibrahim bin Abdurrahman al ‘Udzari meriwayatkan dari Rasulullah,bahwasanya Rasulullah shallahu alaihi wasallam bersabda,”Aka ada dari setiap generasi yang membawa ilmu ini.Dia akan membersihkan penafsiran orang-orang bodoh darinya dan penyimpangn orang-orang yang berilmu.”(H.R Al Baihaqi)
Kinilah zaman itu,saat engkau lahir dan tumbuh sebagai penuntut ilmu maka semangat usahamulah yang menjawab pertanyaan,”Termasukkah engkau dalam generasi pembawa ilmu yang murni atau tidak?”
Wallahu A’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar