Rasulullah shallahu alaihi wasallam bersabda:”Sesungguhnya
Allah tidak mencabut ilmu itu dengan langsung mencabut dari hamba-Nya.Tapi ia
mencabut ilmu dengan mewafatkan para ulama.Hingga bila tidak tersisa satu alim
lagi,manusia pun mengambil ilmu dari orang-orang bodoh,mereka bertanya
padanya,mereka(orang-orang bodoh itu) pun berfatwa tanpa ilmu,sehingga mereka
saling sesat menyesatkan.”(H.R Al Bukhari dalam Shahihnya)
Perhatikanlah wahai kekasih Allah!demikianlah untaian khabar
dari lisan seorang Rasul yang mustahil berdusta atas nama Rabbnya.Lalu lihatlah
sekitarmu!tidakkah kau temukan warna serupa dari untaian itu pada masamu
memiliki jiwa kini?Ya,saudaraku!kinilah zaman itu!
Keberadaanmu kini adalah nikmat yang sangat besar,dekat dengan
ilmu,mudah menemukan buku-buku yang membahas tentang ayat-ayat Allah dan sunnah
Rasul-Nya.Tiada sulit bagimu bertanya dan mencari penuntun memahami ilmu
tersebut,namun tidak bagi kebanyakan orang selainmu.
Wahai saudaraku yang dirahmati Allah!Ingatkah engkau ketika si
ustadz fulan ditanya,”Bagaimanakah hukum musik?”dengan enteng ia
menjawab,”Tidak apa-apa.”Subhanallah!sadarkah ia bahwa ia telah menetapkan
sesuatu yang diharamkan Allah menjadi mubah?Abu ‘Amr Al Asy’ary radhiyallahu
anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah pernah bersabda,”Pasti aka nada nantinya
sekelompok dari ummatku yang menghalalkan kemaluan,kain sutera,khamar dan musik.”(H.R
Abu Dawud)
Kinilah zaman itu!Para ulama makin berkurang, demikian pula yang
semangat menuntut ilmu.Buku-buku mereka dan ulama yang tersisa ditinggalkan
ummat.Jadilah orang-orang bodoh menghiasi mimbar-mimbar dengan kedustaan dan
fatwa-fatwa yang patut kau tangisi.Wahai para penuntut ilmu!Ayat-ayat Allah dan
sunnah Rasul-Nya seenak goyangan lidahnya sendiri.Tak jarang hadits-hadits shahih
dimentahkan dan perkataan para ulama dilemparkan.
Seorang penyair berkata,”Wahai penanduk gunung yang tinggi!untuk
menghancurkannya,kasihanilah kepalamu dan jangan kasihani gunung itu!”
Kehancuran
Nampak ketika mereka giat mempertahankan kesalahannya dengan berdebat dan
semacamnya.Rasulullah shallallahu alahi wasallam bersabda:”Tiaklah suatu
kaum tersesat setelah mendapat petunjuk,melainkan mereka pasti memiliki
kebiasaan berdebat,lalu Beliau mebaca ayat: mereka tidak memberikan perumpamaan
itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, Sebenarnya mereka adalah
kaum yang suka bertengkar(Az Zukhruf
58)”(H.R At Titmidzy)
Ibrahim bin Abdurrahman al ‘Udzari meriwayatkan dari
Rasulullah,bahwasanya Rasulullah shallahu alaihi wasallam bersabda,”Aka
ada dari setiap generasi yang membawa ilmu ini.Dia akan membersihkan penafsiran
orang-orang bodoh darinya dan penyimpangn orang-orang yang berilmu.”(H.R Al
Baihaqi)
Kinilah zaman itu,saat engkau lahir dan tumbuh sebagai penuntut
ilmu maka semangat usahamulah yang menjawab pertanyaan,”Termasukkah engkau
dalam generasi pembawa ilmu yang murni atau tidak?”
Wallahu A’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar